Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Jaman sekarang kecenderungan mahasiswa-mahasiswa di Indonesia malas mengerjakan skripsi, hingga ujung-ujungnya mereka akan mencari jasa pembuatan skripsi. Banyak iklan-iklan yang menawarkan jasa pembuatan skripsi. Seharusnya mereka sadar bahwa dengan mengerjakan skripsi sendiri mereka akan lebih mendalami permasalahan yang sedang mereka teliti untuk pembuatan skripsi tersebut. Mahasiswa-mahasiswa seperti itu yang menjadikan lulusan tidak kompeten sehingga menyebabkan banyak sarjana pengangguran.
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan penetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang dipelajari. Skripsi juga merupakan persyaratan untuk mendapatkan status Sarjana (S1) di setiap perguruan tinggi. Namun istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia.
Negara lain seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dangan penelitian untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), PhD dengan penelitian (S3), dan disertation untuk tugas penelitian dengan ukuran yang kecil, baik undergraduate (sarjana S1) ataupun postgraduate (pascasarjana).
Sedangkan di Indonesia, skripsi untuk jenjang S1, thesis untuk jenjang S2 dan disertasi untuk jenjang S3.
Konon, skripsi, tesis, dan disertasi sering menjadi penghambat cita-cita seseorang. Yang sudah tak tahan ingin menikah dan segera bekerja terhambat skripsi. Yang ingin mengurus kenaikan pangkat dan sertifikasi terhambat thesis. Apalagi ada surat edaran dari Menteri Pendidikan Nomor 152/E/T2012 tanggal 27 Januari 2012 tentang kewajiban penerbitan jurnal ilmiah untuk S1, jurnal ilmiah nasionalbagi S2, dan jurnal internasional untuk S3, mulai Agustus 2012. Hal ini semakin menambah cepat detak jantung.
Mungkin sudah bebagai perpustakaan dan toko dikunjungi, dalam dan luar kota, berbagai situs di internet ditelusuri. Namun dimanakah referensi yang aku cari ? Padahal sebenarnya Google.com menyediakan 250 juta artikel gratis. Banyak juga yang membahas panduan dalam membuat skripsi. Untuk itu janganlah gampang berputus asa wahai mahasiswa-mahasiswa Indonesia. Beban masa depan bangsa ini ada di pundakmu. Semangat dan pantang menyerah, kalau mau mencari artikel Mbah Google memang ahlinya, tinggal bagaimana Anda menyikapinya.
Semoga untaian kata-kata ini bermanfaat bagi kamu yang sedang dalam mencari referensi untuk skripsi.
Posting Komentar